Abu Jenazah Bisa Jadi Perhiasan



Abu Jenazah Bisa Jadi Perhiasan [ www.BlogApaAja.com ]

Saat keluarga terdekat meninggal, wajar bila kita merasa sedih. Kini, bila ingin selalu mengenang mendiang, ada cara selain ziarah kubur. Produsen permata asal Swiss, Algordanza, menawarkan jasa menyulap abu jenazah jadi perhiasan.

Situs CNN melaporkan, Kamis (24/5), saat ini baru cabang Algordanza di Hong Kong yang memberikan penawaran itu. Sang kepala cabang, Scott Fong, mengaku jasa ini sedang digemari karena biaya pemakaman makin mahal.

Harga permata kenangan ini bervariasi, tergantung kualitas permatanya. Untuk seperempat karat, paling murah USD 3 ribu. Paling mahal, yaitu dua karat mencapai USD 37 ribu. Biaya ini jelas bersaing dengan jasa pemakaman biasa yang bisa mencapai USD 200 ribu, tergantung pilihan peti mati dan area pemakaman.

Ide bisnis nyeleneh ini didapatkan Fong usai ngobrol dengan salah satu pengrajin permata di kantor. "Dia bilang abu jenazah bisa diubah jadi permata. Dia juga menilai ada peluang bagi bisnis seperti ini," ujar dia.

Bagaimana cara mengubah abu jenazah jadi permata? Rupanya perusahaan ini bakal mengirim abu keluarga anda ke kantor pusat di Swiss untuk dilebur dan diolah sehingga hanya tersisa grafit. Baru kemudian dicampur dengan bahan lain menjadi permata.

Fong menyatakan ide bisnis ini awalnya ditentang banyak pihak, termasuk ayahnya. "Dia bilang dalam budaya Cina, saya seharusnya sudah dipenggal karena berani menawarkan ide kurang ajar seperti ini," kata Fong.

Namun perlahan-lahan, banyak pihak bisa menerima, karena konsepnya sama saja seperti ziarah kubur. Bahkan, dia mengaku keuntungan Algordanza cabang Hong Kong meningkat dua kali lipat sejak jasa ini ditawarkan pada 2008.

Salah satu konsumen, Eva Wu, mengaku punya alasan lain mengapa dia mengabadikan abu putranya dalam bentuk permata. Sang anak kesayangan Cornald, meninggal tahun lalu karena kanker.

"Semasa hidup, Cornald selalu dekat dengan saya. Mengabadikan dia dalam permata ini membuat saya merasa dia tetap dekat," kata Eva.

Follow On Twitter